Pengertian Ahli Sunnah Wal Jama’ah
dari Segi Syari’at dan Istilah
Kalau kita mau merenungkan makna-makna dalam kalimat as sunnah dan makna-makna dalam kalimat al jama’ah, seperti yang disinggung dalam beberapa nash syari’at, dan seperti yang diungkapkan serta dipahami oleh para salafus saleh, kita akan tahu dengan jelas bahwa hal itu hanya cocok dan sesuai dengan golongan ahli sunnah wal jama’ah.
Siapa sebenarnya mereka? Apa sifat-sifat mereka? Dan apa manhaj mereka? Berdasarkan hal itu kita bisa mengidentifikasi siapa sejatinya ahli sunnah wal jama’ah dari beberapa segi sekitar yang menyangkut sifat-sifat mereka, ciri-ciri mereka, manhaj mereka, dan definisi mereka menurut kaca mata orang-orang salafus saleh bahwa yang dimaksud ialah mereka. Sebab, pemilik rumah itu jelas yang paling tahu isi rumahnya, dan walikota itu yang paling tahu rakyatnya.
Di antara segi tinjauan yang memungkinkan kita bisa mengetahui siapa ahlu sunnah wal jama’ah itu ialah:
Pertama, sesungguhnya mereka adalah para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Merekalah ahli sunnah, yakni orang-orang yang mengajarkannya, menjaganya, mengamalkannya, mengutipnya, dan membawanya baik dalam bentuk riwayat atau dirayat atau manhaj. Jadi merekalah yang paling dahulu mengenal sekaligus mengamalkan as sunnah.
Kedua, selanjutnya ialah para pengikut sahabat Rasaulullah shallallahu alaihi wa sallam. Merekalah yang menerima tongkat estafet agama dari para sahabat, yang mengutip, yang mengetahui, dan yang mengamalkannya. Mereka adalah para tabi’in dan generasi yang hidup sesudah mereka, kemudian orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat kelak. Mereka itulah sejatinya ahli sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Mereka berpegang teguh padanya, tidak membikin bid’ah macam-macam, dan tidak mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang yang beriman.
Ketiga, ahli sunnah wal jama’ah, mereka adalah para salafus saleh, yakni orang-orang yang setia pada Al Qur’an dan as sunnah, yang konsisten mengamalkan petunjuk Allah dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, yang mengikuti jejak langkah peninggalan para sahabat, para tabi’in, dan pemimpin-pemimpin pembawa petunjuk umat, yang jadi tokoh panutan dalam urusan agama, yang tidak membikin bid’ah macam-macam, yang tidak menggantinya, dan yang tidak mengada-adakan sesuatu yang tidak ada dalam agama Allah.
Keempat, ahli sunnah wal jama’ah ialah satu-satunya golongan yang berjaya dan mendapat pertolongan Allah sampai hari kiamat nanti, karena merekalah yang memang cocok dengan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam:
“Ada segolongan dari umatku yang selalu membela kebenaran. Mereka tidak merasa terkena mudharat orang-orang yang tidak mendukung mereka sampai datang urusan Allah dan mereka tetap dalam keadaan seperti itu..”
Dalam satu lafazh disebutkan:
“Ada segolongan umatku yang senantiasa menegakkan perintah Allah….”
Kelima, mereka adalah orang-orang yang menjadi asing atau aneh ketika dimana-mana banyak orang yang suka mengumbar hawa nafsu, berbagai kesesatan merajalela, bermacam-macam perbuatan bid’ah sangat marak, dan zaman sudah rusak. Hal itu berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
“Semula Islam itu asing dan akan kembali asing. Sungguh beruntung orang-orang yang asing.”
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam juga bersabda,
“Sungguh beruntung orang-orang yang asing, yakni beberapa orang saleh yang hidup di tengah-tengah banyak manusia yang jahat. Lebih banyak orang yang memusuhi mereka daripada yang taat kepada mereka.”
Sifat tersebut cocok dengan ahli sunnah wal jama’ah.
Keenam, mereka adalah para ahli hadist, baik riwayat maupun dirayat. Karena itulah kita melihat para tokoh kaum salaf menafsiri al tha’ifat al manshurat dan al firqat al najiyat, yakni orang-orang ahli sunnah wal jama’ah, bahwa mereka adalah para ahli hadist. Hal itu berdasarkan riwayat dari Ibnu Al Mubarak, Ahmad bin Hambal, Al Bukhari, Ibnu Al Madini, dan Ahmad bin Sinan. Ini benar, karena para ahli hadist lah yang layak menyandang sifat tersebut, mereka adalah para pemimpin ahli sunnah.
Mengomentari kalimat al tha’ifat al manshurat Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan: “Kalau yang dimaksud dengan mereka bukan ahli hadist, saya tidak tahu lalu siapa lagi?!”
Al Qadhi Iyadh mengatakan: “Sesungguhnya yang dimaksud dengan mereka oleh Imam Ahmad ialah ahli sunnah wal jama’ah, dan orang yang percaya pada madzhab ahli hadist.”
Menurut saya, seluruh kaum muslimin yang tetap berpegang pada fitrah aslinya dan tidak suka menuruti keinginan-keinginan nafsu serta tidak suka membikin berbagai macam bid’ah, mereka adalah ahli sunnah. Mereka mengikuti jejak langkah ulama-ulama mereka berdasarkan petunjuk yang benar.
Kenapa Dinamakan Ahli Sunnah Wal Jama’ah?
Dinamakan ahli sunnah, karena mereka adalah orang-orang yang berpegang pada sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, “Kalian harus berpegang teguh pada sunnahku.”
Adapun as sunnah ialah, syara’ atau agama, dan petunjuk lahir batin yang diterima oleh sahabat dari Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, lalu diterima oleh para tabi’in dari mereka, kemudian diikuti oleh para pemimpin umat dan ulama-ulama yang adil yang menjadi tokoh panutan, dan oleh orang-orang yang menempuh jalan mereka sampai hari kiamat nanti.
Berdasarkan hal inilah maka orang yang benar-benar mengikuti as sunnah disebut sebagai ahli sunnah. Merekalah yang sosok dengan kenyataan tersebut.
Sementara nama al jama’ah, karena mereka berpegang pada pesan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam untuk setia pada jama’ah atau kebersamaan. Mereka bersama-sama sepakat atas kebenaran, dan berpegang teguh padanya. Mereka mengikuti jejak langkah jama’ah kaum muslimin yang berpegang teguh pada as sunnah dari generasi sahabat, tabi’in, dan para pengikut mereka. Mengingat mereka bersama-sama bersatu dalam kebenaran, bersama-sama bersatu ikut pada jama’ah, bersama-sama bersatu taat pada pemimpin mereka, bersama-sama bersatu melakukan jihad, bersama-sama bersatu tunduk kepada para penguasa kaum muslimin, bersama-sama bersatu mengerjakan yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, bersama-sama bersatu mengikuti as sunnah, dan bersama-sama bersatu meninggalkan berbagai perbuatan bid’ah, perbuatan yang terdorong oleh keinginan-keinginan nafsu, serta perbuatan yang mengundang perpecahan, maka merekalah jama’ah sejati yang mendapat perhatian Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.
Terakhir kita sampai pada sebuah kesimpulan yang konkrit bahwa nama dan sifat ahli sunnah wal jama’ah adalah istilah yang bersumber:
Pertama, dari sunnah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam ketika beliau menyuruh dan berpesan kepada kaum muslimin untuk berpegang teguh padanya, sebagaiman sabda beliau, “Berpegang teguhlah kalian pada sunnahku”, ketika beliau menyuruh dan berpesan kepada mereka untuk setia pada jama’ah, dan melarang menentang serta memisahkan diri darinya. Jadi nama ahli sunnah wal jama’ah adalah nama pemberian Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Beliaulah yang menyebut mereka seperti itu.
Kedua, dari peninggalan sahabat dan para salafus saleh yang hidup pada kurun berikutnya. Peninggalan tersebut menyangkut ucapan, sifat, dan tingkah laku mereka. Nama itu sudah mereka sepakati bersama dan menjadi sifat para pengikutnya. Peninggalan-peninggalan mereka itu ada pada karya-karya mereka yang tertulis dalam kitab-kitab hadist dan atsar.
Ketiga, istilah ahli sunnah wal jama’ah adalah keterangan syari’at yang didukung dengan kenyataan yang benar-benar ada. Istilah itu membedakan antara orang-orang yang setia pada kebenaran dari orang-orang yang suka membikin bid’ah dan menuruti keinginan-keinginan hawa nafsu. Ini berbeda dengan anggapan sementara orang yang mengatakan, bahwa ahli sunnah wal jama’ah adalah sebuah nama yang muncul di tengah perjalanan zaman. Nama ini baru ada di trngah-tengah perpecahan kaum muslimin. Padahal sebenarnya tidak begitu. Itu anggapan yang keliru. Ahli sunnah wal jama’ah adalah istilah atau nama ala syari’at yang berasal dari kaum salaf umat Islam. Artinya, ia sudah ada semenjak zaman sahabat dan para tabi’in yang hidup pada periode-periode awal Islam.
Mengenai anggapan sementara orang yang sudah menjadi budak nafsu bahwa ahli sunnah itu hanya terbatas pada orang-orang salaf mereka saja, dan bahwa yang dimaksud dengan salafus saleh adalah orang-orang yang mengikuti madzhab mereka, itu memang benar. Anggapan tersebut tidak keliru, karena salafus saleh memang ahli sunnah. Begitu pula sebaliknya, baik ditinjau dari pengertian syari’at maupun kenyataannya, sebagaimana yang sudah saya kemukakan di atas. Jadi siapa yang tidak mengikuti madzhab salaf dan tidak menempuh manhaj serta jalan mereka, berarti ia telah memisahkan dari as sunnah dan jama’ah.
Perlu kita katakan kepada orang-orang sesat yang meng-ingkari as sunnah dan para pengikutnya, bahwa itulah yang dimaksud as sunnah, dan mereka itulah para pengikutnya yang bernama ahli sunnah wal jama’ah. Jika kita berpaling dan menolak ucapan yang benar ini, maka kita hanya bisa mengingatkan mereka apa yang pernah dikatakan oleh Nabi Nuh alaihi salam kepada orang-orang yang berpaling dari seruan dakwahnya, seperti yang tertuang dalam firman Allah Ta’ala ini:
“Berkata Nuh, ‘Hai kaumku, bagaiman pikiranmu, jika aku ada mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan diberi-Nya aku rahmat dari sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu. Apakah akan kamu paksakan kamu menerimanya, padahal kamu tiada menyukainya?”
Apakah Mereka Dibatasi Oleh Ruang dan Waktu?
Ahli sunnah wal jama’ah itu tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Mereka banyak terdapat di sebuah negara, namun sedikit di negara lainnya. Mereka terdapat banyak pada suatu kurun zaman, tetapi hanya sedikit pada kurun zaman yang lain. Tetapi yang jelas mereka selalu ada di mana dan kapan saja.
Di tengah-tengah mereka terdapat tokoh-tokoh terkemuka yang menjadi pelita kegelapan dan hujjah Allah terhadap makhluk-Nya hingga hari kiamat nanti. Dan karena jasa merekalah terwujud janji Allah yang akan menjaga agama ini.
Dengan demikian jelaslah siapa sebenarnya ahli sunnah wal jama’ah? Siapa itu salafus saleh? Pernyataan golongan-golongan tertentu yang mengaku sebagai ahli sunnah wal jama’ah tetapi nyatanya mereka justru memisahkan diri dari as sunnah dan jama’ah, serta menyerang para salafus saleh atau sebagian dari mereka, adalah pernyataan yang ditolak berdasarkan ketentuan-ketentuan syari’at, dasar-dasar ilmiah, dan fakta-fakta sejarah.
Demikian pula harus ditolak pengakuan-pengakuan bahwa seluruh kaum muslimin itu setia pada sunnah. Pengakuan seperti itu selain mendustakan berita dari Allah dan Rasul utusan-Nya shalallahu alaihi wa sallam yang menyatakan bahwa ada perpecahan, juga berlawanan dengan kenyataan yang ada.
Demikian pula dengan pernyataan dan pengakuan-pengakuan lainnya.
Berdasarkan hal itu, maka sesungguhnya as sunnah bukanlah partai atau semboyan atau aliran yang dianut secara fanatik. Tetapi ia merupakan warisan peninggalan Nabi, mtode yang benar, jalan yang lurus tali yang kuat, dan jalan orang-orang beriman yang terang seterang siang. Siapa yang berpaling darinya pasti ia akan celaka.
Berbagai kesalahan, kekeliruan, dan bid’ah yang dilakukan oleh orang-orang ahli bid’ah atau oleh orang-orang yang mengaku sebagai ahli sunnah, itu sama sekali bukan dari ajaran as sunnah dan bukan mengikuti manhaj yang benar.
Maret 17, 2008 at 7:17 am
Oktober 27, 2008 at 1:32 am
Alhamdulillah, ada informasi bermanfaat di http://tokoalghuroba.wordpress.com terkait produk-produk PJ Al-Ghuroba. Silakan buka situs blog Al Ghuroba’ segera. Barakallahufiika.
Agustus 14, 2009 at 12:09 am
Subhanallah…
artikelnya sungguh bermanfaat..
terima kasih atas kesediaannya untuk memberi pengetahuannya…
September 7, 2009 at 12:05 am
pandangan mengikut akal adalah tertolak.
September 29, 2009 at 11:48 am
subhanallah……terimakasih ya artikel ini luar biasa..keren…n sangat bermanfaat^^
Oktober 21, 2009 at 6:07 am
Assalam..wer.wb ..Dalam pandangan islam ..apa yang di tulis di atas adalah makna bukan dari kata2 saja..melainkan makna hidup yang seharusnya di jalani..aminn
November 11, 2009 at 12:32 am
terimakasih, semoga bermanfaat bagi kita semua.
amin
Desember 26, 2009 at 4:09 pm
Syukran Jazakallah khairan, izin copy ya.. mudah2an brrmanfaat
Desember 27, 2009 at 1:55 pm
Ass.
Minta ijin untuk copy artikelnya, sangat bermanfaat bagi saya khususnya.
Februari 1, 2010 at 2:18 am
Artikel yang sangat bermanffat, terima kasih
Februari 5, 2010 at 4:50 am
beruntunglah anda , dan kita semua yang dapat menjalankan sunah sebagaimana para sahabat..
semoga terjaga…
Februari 28, 2010 at 3:24 am
ass…izin copy artikelnya ya..smg beermanfaat amin…wss
April 12, 2010 at 2:44 pm
ass.sungguh bagus sekali ini, semoga bermanfaat bagi kita semua ,n orang2 yg mencari kebenaran ajaran islam,amin…3x.
April 29, 2010 at 5:14 am
Sdr2ku yuk qt mulai merapatkn barisan, jgn smp ada celah.
April 30, 2010 at 3:07 am
ass. siapa ya yang pertama kali menggabungkan kata “ahli sunnah” dan “wal jamaah” ??? ayo ngaku..
Mei 2, 2010 at 4:34 am
“Menurut saya, seluruh kaum muslimin yang tetap berpegang pada fitrah aslinya dan tidak suka menuruti keinginan-keinginan nafsu serta tidak suka membikin berbagai macam bid’ah, mereka adalah ahli sunnah. Mereka mengikuti jejak langkah ulama-ulama mereka berdasarkan petunjuk yang benar.”
Petikan dari artikel diatas;
^ Perlu sentiasa minat dan rajin menambahkan ilmu agar terhindar dari bertaklid buta.
^ Dengan berilmu dapat membezakan. Al-Quran juga dinamakan Al-Furqan yang ertinya PEMBEZA.
^ Membeza dapat menghindari dari bersikap taksub kepada sesuatu.
^ Bebaskan diri dari taksub dengan sentiasa melatihkan diri seolah-olah kita merasai Rasul Allah SAW sentiasa berada bersama-sama dalam membimbing kita didalam perjalan kita ini menuju kepada Rahmat Allah SWT.
Oleh itu perbanyakkan bertadabbur Al-Quran dan mempelajari Sirah RasulAllah SAW untuk menghayati Sunnah Baginda, InsyaAllah pasti terselamat dari segala fitnah masa kini, WalLahu’alam, Wassalam.
Juli 24, 2010 at 1:35 am
Terima kasih, artikelnya menambah ilmu saya
Juli 27, 2010 at 7:51 am
peahaman terkini Ahl al-Sunnah wa al-Jamaah
sodara2ku semua…
Saya ingin memberi sedikit klarifikasi. Karena, saya menangkap, pengertian Ahlussunah yang sampeyan angkat, lebih mendekati istilah ahlussunah yang dimiliki kelompok non-NU di Indonesia. Bukan yang diyakini oleh warga Nahdliyiin.
Yang pertama mengangkat term “ahl al-sunnah wa al-jama’ah” , di Indonesia, adalah NU. Menyusul kenyataan gerakan Wahabi menguasai Jazirah Arabia, NU terbentuk. NU juga dibentuk untuk menjaga cara Islam Walisanga dari serangan para pembawa ajaran Wahabi di Indonesia yang mulai mengutuki “Islam Indonesia” sebagai TBC (Tahayul, Bid’ah, dan Churafat).
Upaya kiai-kiai Islam Pribumi ini (baca: NU) pelan-pelan berhasil. Masyarakat disadarkan bahwa Islam Indonesia adalah Islam khas dan sah, tidak seperti tuduhan para pengikut Wahabi tersebut. Dan keberhasilan lainnya: membuat Istilah Wahabi menjadi istilah pejoratif, jelek. Apapun yang berbau nama Wahabi masyarakat sudah punya stigma tersendiri. Ajaran Wahabi tidak bisa menembus dada masyarakat. Sampai detik ini pengikut Wahabi tidak bisa menjadi mayoritas. Selamanya minoritas.
Dengan dukungan dana yang sangat besar dari Pemerintah Saudi, organisasi “Wahabi” Indonesia masih belum puas. Propaganda lain digerakkan. Kali ini menyerobot istilah ‘ahl al sunnah wa al jamaah’ yang sudah lama menjadi milik NU, diakui sebagai hak mereka. Alasannya, mereka lebih banyak memakai Hadits dan mengikuti Sunah Nabi. Sengaja mereka menjauhi istilah Wahabi, karena takut dijauhi masyarakat. Atau menggunakan istilah lain, seperti Islam Salafy. Perebutan Istilah ‘ahl al sunnah’ makin jelas dengan terbentuknya, Lasykar Ahlussunah wal Jamaah (?). Istilah yang membingungkan. Padahal gerakan ini, dalam tradisi keilmuan Islam, masuk ke dalam kelompok Islam Salafy. Sementara jenis Islam “lawannya”, seperti NU di Indonesia, Turki, India, Pakistan, dll, dikelompokkan dalam garis Islam Kholafy. Garis ini telah dimulai ratusan tahun silam, sejak munculnya polemik akidah antara kelompok mayoritas Muslim (Al Asy’ari) dengan Ibnu Taymiah.
Islam model NU masih dipelihara di belahan dunia lainnya, seperti di India, Turki, dll, yang juga defensif dari serangan Wahabi, jelas-jelas, kelompok ini menyebut dirinya sebagai Islam Ahlussunah wal Jamaah. Hal ini muncul, seperti halnya di Indonesia, karena Wahabi di India juga gencar hendak “mengislamkan” umat Islam disana. Dana milyaran Dollar dialirkan dari Saudi Arabia.
Sejak zaman reformasi, di Indonesia, tiba-tiba muncul kelompok yang mengaku-aku sebagai ahlussunah wal jamaah, padahal secara akidah kelompok ini sebagai pengikut Islam Salafy. Pemikiran Salafy, awalnya, dikembangkan secara metodologis oleh Ibnu Taymiah, diterus-kembangkan oleh al-Wahab. Lalu dibawa ke Indonesia, dengan segala variasinya, menjadi Muhammadiyah, Persis, dan al-Irsyad. Gelombang kedua, lewat para lulusan Saudi dan Yaman, menjadi Hizb Tahrir, Layskar Jihad, Front Pembela Islam, dan lain sebagainya.
Pada gelombang kedua inilah perebutan istilah ahlussunah ini dimulai. Mereka tahu betul, seratus tahun umur Muhammadiyah dan Persis, tidak bisa “mengislamkan” wong-wong NU yang sudah punya tameng ampuh: istilah Wahabi adalah negatif. Lalu, menyerobot istilah milik NU dan kelompok sealiran: Ahlussunah wal Jamaah. Diklaim, merekalah yang lebih pantas disebut Ahlussunnah.
Jadi, apa beda antara Ahlussunnah milik NU dan kelompok tadi? Yang jelas, selain beda pada akidah. Bahwa, NU adalah pengikut Asy’ariah, disebut kelompok ‘Kholaf’, sedang kelompok yang berseberangan tadi disebut sebagai ‘Salaf’ (dewasa ini, lebih dikenal dengan kelompok Salafy). Adapun perbedaan kedua adalah, bahwa NU adalah kelompok ahlussunnah yang masih memegangi Sufi sebagai bagian Islam. Sementara pada kelompok kedua, Sufi dikatakan bukan bagian dari Islam. Tapi, sebagai bid’ah, khurafat, dan takhayul.
Sekian, semoga tidak membingungkan. Mohon maaf jika ada kurangnya.
November 7, 2010 at 8:34 am
so,menurut anda,apakah pengertian ASWJ yg sebenarnya.dan skali dgn argumentnya.jazakallah khair
November 15, 2010 at 4:08 pm
mantab bang ahmad,, ini yang saya coba jelaskan ke mereka*
*anda tau sendiri lah,, hehehe…
November 15, 2010 at 4:09 pm
mantab bang ahmad,, ini yang saya coba jelaskan ke mereka*
*anda tau sendiri lah,, hehehe…
Februari 23, 2011 at 1:51 am
BULSHITE.,…
Februari 24, 2011 at 10:58 pm
betul 100x bang ahmad,,saya setuju banget..
Juni 3, 2011 at 2:20 am
trims. bagi saya kebenaran yg jelas sumbernya, skalipun dari budak habzy , wajib di trima, saya tidak fanatik golongan, dalam kesendirianpun bisa jadi aswaja,yg jelas berpegang teguh dengan alquran dan sunah rosul,maju terus pantang mundur.trims
Maret 1, 2012 at 6:20 pm
Assalamu ‘alaikum Bang Ahmad.Apa yang anda jelaskan adalah karunia dari Tuhan ‘Azza Wajalla (‘asallohu ayyahdiyana ila sawa’is sabil).poin dari yg akhi jelaskan saya bisa memahami dan sepaham dengan yang anda koreksi (klaripikasi).Klo saya alfaqir…hanya bisa melihat dari satu sisi sejarah kehidupan manusia saja yg bisa kita jadikan hujjah bersifat otentik (dg kata lain bersejarah,berdata,bersertifikat),misalnya: SEJARAH AKAN SUNYI DARI KERAGUAN JIKA ORANG YG MENGAGUMI KEFIGURAN ORANG TERSEBUT PERCAYA BAHWA PIGURNYA MEMILIKI KETURUNAN,DAN DARI KETURUNANNYA ITULAH BAHWA KREDIBILITAS
(KESUCIAN) hukum itu akan mendapat kepastian hukum yan haq (Allazi la roiba fiha),artinya: Bagaimana mungkin mereka bisa mengatakan bahwa mereka adalah AHLUS SUNNAH sedang CUCU DARI ROSULULLOH SAW sebagai orang dii kagumi tidak diakui SEBAGAI CUCU BELIAU.
Pertanyaan kita….dari manakah mereka mendapat tambatan hukum? sedang mereka jelas2 tiidak mengakui Zurriyyahnya ….,jika demikian adanya maka syari’at yang mereka anut itu tidak memiliki SEJARAH.
ingat ya Akhi….BAHWA HUKUM YANG TIDAK BERSEJARAH MAKA TIDAK BISA DI KATAKAN HUKUM (TIDAK MU’TAMAD), mengapa? KARENA HUKUM DAN SEJARAH SALING BERTAUTAN (Tidak akan pernah bisa di pisahkan,karena sudah menjadi SUNNATULLOH BUAT HAMBA2NYA Kecuali kalAu figurnya itu di ciptakan oleH Alloh swt dari makhluk MALAIKAT, TAU DAH KALAU GITUH ?……yang boten2 wae Mas ?
Desember 22, 2012 at 9:01 am
” dahulu islam di anggap asing dan pada akhirnya islampun akan asing. maka beruntunglah mereka yang di anggap asing ”
ahlu sunah adalah : umat nabi muhammad yang melaksanakan dan mempertahankan sunnahnya ( bukan berbuat bid’ah ) dan jama’ah adalah : umat nabi yang mau bersatu bukan mengelompokan diri kedalam kelompok kelompok yang di bikin oleh manusia dengan hawa nafsu, entah kelompok NU. kelompok Muhammadiyah. atau yang lainnya
di kutip dari perkataan ( KH. muhammad nursadar )
Agustus 1, 2010 at 7:24 am
puji syukur allah dengan segala nikmatnya..
Agustus 4, 2010 at 4:34 am
Ya Allah…
Puji syukur atas segala nikmat mu….
Agustus 15, 2010 at 1:48 am
syukur ada pencerahan di ntb banyak aliran dan ustad yang belum tau massalah agama tapi sok tau dan menganggap kita yang menjalankaan sunnah dengan benar di bilang bid`ah semua di anggap bid`ah akhirnya orang awam yang belum paham betul di bodohin dan di bohongin di kemanakan islam yang ndak paham agama mimpin agama lama2 rusak agama islam astoghfirulloh
November 24, 2010 at 12:21 pm
terus eksis, agar saya terus bertambah pemahaman tentang ahli sunnah wal jamaah
November 26, 2010 at 1:49 pm
oke
November 30, 2010 at 8:51 am
yups paham bgt….
Februari 5, 2011 at 12:18 pm
Bwat yg kontra bidah,
“Memang betul, Bidah itu sesat,.. Tp jangan dikit2 bidah,.lah.. Masak smua yg ga ada d jaman RosulULLOH SAW, d blang bidah smua…katro bnget si…
Bwat yg pro bidah..
“Islam masuk indonesia itu dulu susah rek,. Jadi pinter2nya para wali, utuk mengislamkan, orang2 kotok jaman hindu buda,…prioritas utama pra wali adalah, yg penting orang2 kotok jwa ini, bisa msuk islam dulu,..sebnyakmungkin,.cranya gmana,..ya jelas menyusupi, adat dngan islam… Dngan bgitu, bnyak wrga trtarik, dan simpatik..
Nah kalo skarang,. Kan udah hampir sluruh warga indo, islam..nah,..harusnya memang sdikit2 adat brcmpur islam ini harus d kurangi,..dan itu tugas kita slanjutnya.,..
April 17, 2014 at 2:16 pm
yap betul tu,q jg se7 tuh….
Februari 21, 2011 at 6:11 am
ass..minta izin copy artikel utk manfaat diri..t/kaseh..
Februari 24, 2011 at 10:51 pm
coba jangan asal njeplak aja tentang bid’ah ..,apa sich yang sampean tau tentang bid’ah
Maret 1, 2011 at 3:45 am
ngaku 2x Ahli Sunnah Wal Jama’ah nyatanya …wahabi alias taliban…made in indonesia
Maret 27, 2011 at 3:18 pm
Kalau semua pendapat didasarkan pada hawa nafsu pasti akan timbul berbagai pendapat, alangkan baiknya serahkan semua pada Kata Alloh dan RosulNya. Jika memang ada dalil yang menunjukkan ya ikuti jika tidak tinggalkan. Prinsip kita: jika ada amalan itu perintah Alloh dan Rosul, maka jalankan. Contoh: jika memang ada dalil bahwa Rosululloh melaksanakan ulang tahun atau para sahabat melaksanakan acara 3.7 dan 40 hari maka ikutilah, jika tidak ya ngak usa, begitu aja repot.
Juni 3, 2011 at 2:25 am
setuju,itu baru betuuuul……jangan fanatik golongan.yang banyak kayak jamur belum tentu betul, kalau ada sajenya pasti banyak yang datang, enaak sih.
Maret 29, 2011 at 4:02 am
udah… perbaiki dulu shalat dan akhlaqnya,,, g usah bicara macem2,,,
Mei 16, 2011 at 2:13 pm
Assalamwbwbr,
Alhamdulillah hirabbil alamin, semoga kita dalam kelompok ahlus sunah wal jama’ah, wassalam dan terimakasih
Mei 22, 2011 at 3:46 am
ass…. pokonya sip dehh,, AHLUSUNAH WALJAMA’AH. Mudah-mudahan dengan adanya penerangan tentang ahlusunah waljama’ah ini, semua umat islam seluruh dunia menjadi islam yang benar-benar yani, AQIDAH ISLAM AHLUSUNAH WALJAMA’AH. ALLAHUMMA AMIN YAROBBAL’ALAMIN.
ALLAHUAKBAR 3X,,,,,,,,,,,,
Juni 15, 2011 at 2:04 pm
rosul berpesan dlm hadisnya dan sohih ,bahwa islam akan terpecah menjadi 73 golongan ,dari 72 golongan masuk neraka kecuali 1 ahlu sunnah waljamaah ,bukan ahli tapi ahlu sunnah waljamaah.
Juli 15, 2011 at 4:18 pm
izin copi ya..
Agustus 12, 2011 at 5:02 am
aliran yang tidak menyesatkan.saya setuju aliran ahli sunnah wal jama’ah….
Agustus 29, 2011 at 9:45 pm
insyaalloh,tak ada yang lebih baik dari golongan NU,yang mengikuti ahlussunnah wal jama’ah…berpegang teguhlah pada ajaran kita semula yang diwariskan para kiyai, ulama dan guru kita. karena mereka yang mengajari kita.ulama’ itu warisannya para nabi. taatlah pada alloh,rosul dan pemimpin diantara kamu.kita tidak boleh mengedepankan ego, sehingga ngawur sak karepe dewe.jika ada pemimpin diatas pemimpin, maka kita harus mengikuti yang paling berkuasa.yang penting tidak menyesatkan. dinegara kita yang paling berkuasa adalah pemerintah.jadi kalo lebaran tunggulah keputusan pemerintah, jgn mendahului. sok keminter saja.
September 9, 2011 at 3:28 am
jangan ngaku2 ahlusunnah padahal amalan nya bid`ah, jangan ngaku2 benar padahal sesat, coba lihat tradisi NU siarah kubur, padahal nyembah kubur
Januari 18, 2012 at 7:41 am
siarah bkn bearti nyembah boy lho kn punya ortu,lw ortu lho mati apa lho ngk prnh siarah,lw lho ndk prnh siarah bearti lho anak yg durhaka,
Desember 22, 2012 at 8:44 am
ahmad dani@
mendo’akan ortu ga mesti di kuburan, masih ada masjid tempat yang lebih baik, pasti nyampe ko do’anya
Februari 11, 2013 at 4:20 am
Nabi muhamad juga ziarah kubur kok. Gimana sih..khan bagus mengingat mati ribet amay sih..Allah itu maha melihat tiap kebaikan..tanya aja hatimu..jhn cuma rasio akalmu bayak iblis bro disitu….
Februari 23, 2012 at 4:50 pm
Ahlu sunnah wal jaamaah itu bukan NU saudaraku, setiap orang yang mengikuti sunah rasul ya Ahlu sunnah waljamaah
setuju
Oktober 8, 2011 at 2:39 pm
mantap dahhh
Desember 5, 2011 at 9:17 am
ahli sunnah wal jama’ah adalah aliran yang di berkahi allah, tapi apakah shalat menggunakan peci hitam dan baju batik itu merupakan ajaran sunnah rasulullah saw?? mohon dengan sangat untuk penjelasannya !
terima kasih…
wassalam…
Desember 22, 2012 at 8:48 am
bukan merupakan sunnah, namun nabi mewajibkan menutup aurot dengan apapun meskipun dari sehelai daun
menurut ilmu fiqih
Desember 23, 2011 at 1:28 am
to sodiq :
anda bilang orang ziarah kubur = nyembah kubur ????? kembali pada niat dan hati masing2 aja, jangan suka berprasangka buruk terhadap orang , silahkan anda meninggal duluan aja ntar ane kirimin fatihah , kira2 gimna rasanya ?
ane tanya deh mana dulu mati dulu apa hidup dulu ?
Maret 10, 2015 at 10:07 am
Ass wow……
Sereeeeem…
ziarah kubur itu di sunahkan … Rosullallah menyuruh kita untuk ziarah kubur agar kita ingat tentang kematian kalau ada perintah pasti rosulalah kasih tahu tata caranya … bagamana tatacara yang benar dari Rosullallah SAW ? mhn ane di kasih ilmunya tk wass.
Februari 8, 2012 at 12:18 pm
ahli adalah rasullullah, sunnah adalah umat rasullullah, waljamaah adalah pengetahuan agama islam
Februari 23, 2012 at 7:51 am
assalamualaikum….mnx izin copy artikel ni ya…….
Maret 16, 2012 at 7:36 am
hidup ahlusunnah waljamaah
kita wajib mengetahuinya
tertanda hendra
allahhuakbar 3 x
April 4, 2012 at 7:23 am
saya tidak bisa koment disini, saya harus tahu dulu yang memberi koment bagaimana ahlaknya dan kesehariannya sebab mereka hanyalah berdalil akli saja, pengetahuan agamanya sangat dangkal dan jarang membawakan dalil syar’i, sekian terimakasi wassalam.
April 7, 2012 at 12:57 am
assalamualaikum…alhmdllh ada artikel sperti ini…sy orang awam yg ingin belajar, mohon bantuanya ya ikhwan&ahwat…izin copy ya….
Mei 22, 2012 at 12:53 pm
terima kasih, saya masih awam dengan ilmu agama. ini merupakan pencerahan untuk saya
Oktober 11, 2012 at 2:21 am
syukran ilmunya.. sangat bermanfaat.. 🙂
Oktober 12, 2012 at 2:57 pm
Syukron artikel ny,, 🙂
sangat membantu saya mengerjakan tugas ..
izin Copas 🙂
November 19, 2012 at 10:43 pm
bisakah anda jelaskan kesalahpahaman dalam ahli sunnah waljamaah???
Februari 5, 2013 at 5:07 am
sykron artikelnya.. sangat bermanfaat….
Februari 5, 2013 at 2:46 pm
alhamdulillah,,saya puas sekali atas pngrtiannya…
Maret 9, 2013 at 5:07 pm
Asslm…
Ada pepatah:
bersatu kita teguh,,
bercerai maka kita runtuh..
Maka dari itu stop perpecahan dia antara islam….!
Jangan pernah mau menjadi golongan karena Allah tidak menyukainya..
Ada keterangan:
“umat kami akan menjadi beberapa golongan ,,tp yang kami terima 1…!
Yang di maksud ” kami terima 1″ ,itu bukan golongan ataupun kelompok tp orang yang iman & takwa.
Maka stoplah permusuhan diantara kita hanya kerana perbedaan golongan,,,coz islam itu semua di rahmati Allah.
Dan saya,,,mengakui muslim itu semua saudara,,. asalkan tidak melanggar aturan Agama & pemerintah tanpa batasan golongan.
Maret 18, 2013 at 7:22 am
Siapa Yang Mencintai-Ku (Rasulullah), Maka Ikuti SunnahKu ..
Mei 6, 2013 at 11:57 am
Terama kasih,ini sangat mmbatu,,,Saya dalam ilmu,,,
Juli 19, 2013 at 7:25 am
Ahlu sunnah itu bukan Aliran, seprti NU,Muhammadiyah dll.
Ahlu sunnah adalah mengerjakan sunnah2 Rasul yg pernah di kerjakan Rasulalloh selain yg sudah ditetapkan oleh Allah SWT, kalau qta ragu karna banyak ini dan itu yang banyak perbedaan dari berbagai aliran ikuti aja hadis yg sdh ada dan berpegang teguh pada AL-QUR’AN.
September 8, 2013 at 5:33 pm
berikanlah yg terbaik yg dpt kita berikan untuk agama kita.
semoga allah memberikan yg terbaiik untuk kita.
amin ya robal allamin…..
Maret 24, 2014 at 7:43 am
mungkin sebagian bayang tidak mengetahui ahli sunnah wal jama’ah. apa lagi para anak muda jaman sekarang selalu mengikuti gaya hidup moderinisasi yang sangat menghawatirkan . kalo bisa para ulama saya berharap lebih gencar2 lagi memberikan pengetahuan tentang islam di dunia maya ini, supaya umat islam tidak terpecah dan kembali ke jalan alloh.. amin..
April 6, 2014 at 1:01 pm
[…] Pengertian Ahli Sunnah Wal Jama’ah | MENEBAR DAKWAH … […]
Juni 20, 2014 at 10:12 am
stuju 100%
September 5, 2014 at 8:48 am
aswaja versi indonesia kan masih banyak melaksanakan hal-hal yang tidak ada tuntunannya dalam bidang ibadah/ahli bid’ah
September 5, 2014 at 8:47 pm
DA’WAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH DA’WAH PENUH HIKMAH
Tanya:
Aku pernah mengikuti ajakan masku untuk ikuti pengajian yang diisi kiayi dari Yaman, aku tanya aliran kiayi itu, masku bilang murid syekh Hajuri, aku bandingkan dengan pengajian dari teman-teman kuliahku dari PKS, jauh beda, dari pendiri aliran kiyai Yaman dengan PKS sudah beda, pemimpin juga beda, dari Yaman pimpinannya Hajuri dari PKS imam Hasan Albanna, aku baru sekali lihat pengajian aliran kiyai Yaman kayaknya keras, baru yang hadir semua pakaiannya beda dari yang lain, aku kira yang hadir di situ orang-orang khusus dari pengikut aliran kiyai Yaman………..
Tanggapan:
بسم الله الرحمن الرحيم
Semoga Alloh memberikan hidayah-Nya kepada kami dan anda.
Subhanallahu anda telah melakukan selangkah untuk mengetahui kebenaran -semoga Alloh menambahkan keinginan anda supaya terus melangkah-.
Apa yang anda katakan perlu untuk kami luruskan, Alhamdulillah da’wah Ahlissunnah wal Jama’ah atau nama lainnya da’wah Salafiyyah adalah da’wah terbuka untuk umat, da’wah mereka dibangun di atas pengikutan dan peneladanan terhadap da’wah Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam dan para shohabatnya, Alloh Ta’ala berkata tentang mereka:
كنتم خير أمة أخرجت للناس….
“Kalian adalah paling baiknya umat, dikeluarkan untuk manusia…..”.
Da’wah Ahlissunnah wal Jama’ah adalah terbuka untuk umat, tidak bersifat khusus namun sifatnya umum, pintu-pintu masjid Ahlissunnah terbuka lebar bagi siapa yang mau menghadiri pengajian, sekadar contoh adalah markiz Daril Hadits di masjid Al-Fath Sana’a Yaman, Syaikhuna Yahya Al-Hajuriy Hafizhohulloh mengisi pengajian yang dihadiri oleh ribuan kaum muslimin, ada dari kalangan para siswa, mahasiswa, para pegawai, bahkan terkadang ada dari aparat, para pedagang dan yang semisal mereka, semua bebas masuk di dalam masjid, mereka menghadiri pengajian umum yang diisi oleh Syaikhuna Yahya Al-Hajuriy dan pengajian-pengajian khusus yang diisi oleh para masyayikh dan para penuntut ilmu terkadang juga mereka ikuti.
Kalaupun bila didapati ada dari orang-orang mengaku sebagai penuntut ilmu atau da’i namun menampakan akhlaq tidak bagus, kasar atau keras dengan orang-orang baru, yang berlatar belakang seperti yang kami sebutkan maka bukanlah da’wah Ahlissunnah wal Jama’ah yang harus disalahkan, akan tetapi kepribadian atau orang-orang tertentu itu yang bermasalah, dan banyaknya manusia yang hadir di masjid, terkadang tidak bisa dibedakan mana penuntut ilmu atau da’i yang sebenarnya, dan mana yang hanya sekedar pengakuan sebagai penuntut ilmu atau da’i, -semoga Alloh memperbaiki keadaan hamba-hamba-Nya yang beriman-.
Adapun yang berkaitan dengan Syaikhuna Yahya Al-Hajuriy ‘Afallohu ‘anhu maka keberadaan beliau adalah hanya sebagai manusia biasa, sama seperti kita, namun Alloh Ta’ala telah memberinya keutamaan dengan dijadikan sebagai salah satu ulama besar Ahlissunnah wal Jama’ah di zaman ini, beliau bukan pemimpin suatu aliran dan bukan pula beliau mendirikan aliran atau sekte, namun beliau adalah penerus da’wah Ahlissunnah wal Jama’ah yang pernah dijalani oleh Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam dan para shohabatnya:
قل هذه سبيلي أدعوا إلى الله على بصيرة أنا ومن اتبعني
“Katakanlah ini adalah jalanku, aku menda’wahkan kepada Alloh di atas ilmu, aku dan orang-orang yang bersamaku”.
Keberadaan Asy-Syaikh Yahya Al-Hajuriy sama dengan saudara-saudaranya para ulama Ahlisunnah wal Jama’ah di kerajaan Saudi Arobia semisal Asy-Syaikh Abu Abdirrozzaq ‘Abdul Muhsin ‘Abbad Hafizhohumulloh, da’wah mereka adalah satu, yaitu da’wah Ahlissunnah wal Jama’ah atau disebut pula dengan da’wah Salafiyyah.
Berbeda dengan aliran Ikhwanul Muslimin maka da’wah mereka kepada aliran mereka dan kepada demokrasi, mereka mendirikan partai, di negara kita partai mereka dikenal dengan PKS (Partai Keadilan Sejahtera), prinsip dan metode da’wah mereka adalah mengikuti pendiri aliran mereka yaitu Hasan Albanna, pria inilah yang mendirikan firqoh (aliran) Ikhwanul Muslimin.
Adapun Syaikhuna Yahya Al-Hajuriy dan saudara-saudaranya, para ulama Ahlissunnah wal Jama’ah maka mereka bukanlah pendiri suatu aliran dan bukan pula mereka sebagai pemimpin suatu aliran, namun mereka adalah para ulama yang termasuk rujukan umat.
Allohul musta’an.
Ditanggapi oleh:
Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy ‘Afallohu ‘anhu di Sakan A’la Daril Hadits Sana’a (11 Dzulqo’dah 1435).
Februari 21, 2016 at 6:39 am
FAHAMAN SUNNAH WAL JAMAAH, SYIAH, QADARIAH DAN JABARIAH ADALAH SEMATA-MATA ‘BRANDING’ SEMATA-JENAMA…BEGITU JUGA DENGAN MAZAHAB MALIKI, SYAFIE, HAMBALI DAN HANAFI…TIDAK LEBIH DARI JENAMA YANG TIDAK PERNAH WUJUD DI ZAMAN HIDUPNYA RASULALLAH SAW.
September 24, 2014 at 4:07 am
Izinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT mengabulkan, antara lain semoga tuhan mempercepat kebangkitan kaum Muslim, memulihkan kejayaan kaum Muslim, melindungi kaum Muslim dari kesesatan – terutama kemurtadan, memberi kaum Muslim tempat yang mulia diakhirat – terutama mempertemukan kita di surga dengan Nabi Muhammad Shallahu’alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam, juga bertemu dengan keluarga besar beliau, serta bertemu dengan para sahabat beliau. Aamiin yaa rabbal ‘alamiin.
Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah
A’udzubillaahiminasysyaithaanirrajiim
Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
Arrahmaanirrahiim
Maaliki yaumiddiin,
Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
Ihdinashirratal mustaqiim,
Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin
Aamiin
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.
Allaahumma shali wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidina wa Maulaana Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi ajma’iin.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad, keluarganya, sahabatnya, umatnya semuanya.
Allaahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummmatihi ajma’iin. Shalaatan tunjinaa bihaa min jamii’il-ahwaali wal aafaat. Wa taqdhii lanaa bihaa jamii’al-haajaat. Wa tuthahhiruna bihaa min jamii’is-sayyi-aat. Wa tarfa’unaa bihaa ‘indaka a’lad-darajaat. Wa tuballighuna bihaa aqshal-ghaayaati min jamii’ilkhairaati fil hayaati wa ba’dal mamaat.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad, keluarganya, sahabatnya dan umatnya, shalawat yang dengannya kami selamat dari semua ketakutan dan bencana, dan Engkau sucikan kami dari semua kejahatan, Engkau angkat kami ke derajat yang tinggi di sisiMu, dan Engkau sampaikan semua cita-cita kami berupa kebaikan-kebaikan dalam hidup maupun sesudah mati.
Allaahumma shalli wa sallim wa barik ‘alaa nuuril anwaar. Wa sirril asraar. Wa tiryaqil-aghyaar. Wa miftaahil baabil yasaar. Sayyidinaa wa Maulaanaa Muhammadanil-mukhtaari wa aalihil-ath-haari wa ash-haabihil akhyaar. ‘Adada ni’amillaahi wa afdhaalih.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkah atas cahaya di antara segala cahaya, rahasia di antara segala rahasia, penetral duka, dan pembuka pintu kemudahan, junjungan dan pemimpin kami Muhammad, manusia pilihan, juga kepada keluarganya yang suci dan sahabatnya yang baik, sebanyak jumlah kenikmatan Allah dan karuniaNya.
Allaahumma shalli shalatan kaamilah. Wa sallim salaaman taamman ‘alaa Sayyyidina wa Maulaana Muhammadanil-ladzii tanhallu bihil-‘uqad. Wa tanfariju bihil-kuruub. Wa tuqdhaa bihil hawaa-iju wa tunaalu bihir-raghaa-ibu wa husnul-khawaatim. Wa yustasqal-ghamaamu biwajhihil-kariim. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi fii kulli lamhatin wa nafasin bi’adadi kulli ma’luumin laka.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan salaam yang sempurna pula, kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad, yang dengan beliau itu Engkau lenyapkan kesusahan, Engkau tunaikan segala kebutuhan, dan diperoleh segala keinginan dan akhir hidup yang baik, serta diberi minum dari awan berkat wajahMu yang mulia. Juga kepada keluarganya, sahabatnya dan umatnya dalam setiap kejapan mata dan tarikan nafas, sebanyak jumlah pengetahuan yang Engkau miliki.
Allaahumma shalli ‘alaa Sayyidina wa Maulaana Muhammadinil-habiibil-mahbuub. Syaafil ‘ilali wa mufarrijil-kuruub. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummmatihi wa baarik wa sallim.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad, kekasih dan yang dikasihi, (dengan izin Allah) penyembuh penyakit dan pelepas kesusahan, serta kepada keluarga, sahabat dan umatnya.
Allaahumma shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidina wa Maulaanaa Muhammadin fil-awwaliin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidina wa Maulaanaa Muhammadin fil-aakhirin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidina wa Maulaanaa Muhammadin fin-nabiyyiin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidina wa Maulaanaa Muhammadin fil-mursaliin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidina wa Maulaanaa Muhammadin fil mala-il a’laa ilaa yaumid-diin. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummmatihi ajma’iin.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan orang-orang terdahulu. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan orang-orang kemudian. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para nabi. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para rasul. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para arwah hingga hari kemudian, serta kepada keluarga, sahabat dan umatnya.
Allaahumma shali wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidina wa Maulaana Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi ‘adada in’aamillaahi wa ifdhaalih.
Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad, keluarganya, sahabatnya, umatnya sebanyak jumlah nikmat Allah dan karuniaNya.
Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.
Ya Allaah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu keselamatan dalam agama, dunia, akhirat, kesejahteraan/kesehatan jasmani, bertambah ilmu pengetahuan, rezeki yang berkat, diterima taubat sebelum mati, dapat rahmat ketika mati dan dapat ampunan setelah mati. Ya Allah, mudahkanlah kami pada waktu sekarat dan selamatkanlah kami dari api neraka serta kami mohon kemaafan ketika dihisab.
Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul khaatimah.
Ya Allaah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu akhir yang baik dan berlindung dari akhir yang buruk.
Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.
Ya Allaah, sesungguhnya kami mohon keridhaan-Mu dan sorga, kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan siksa neraka.
Allaahummadfa’ ‘annal balaa-a walwabaa-a walfahsyaa-a wasy-syadaa-ida walmihana maa zhahara minhaa wamaa bathana min baladinaa haadzaa khaash-shataw wamin buldaanil muslimuuna ‘aammah.
Yaa Allaah, jauhkanlah bencana, wabah, kekejian, kekerasan dan cobaan – yang terlihat maupun tersamar – dari negeri kami khususnya dan dari dunia Muslim umumnya.
Allaahumma ahlkil kafarata walmubtadi-‘ata walmusyrikuun, a’daa-aka a’daa-ad diin.
Yaa Allaah, hancurkalah musuhmu, musuh agamamu, yaitu orang kafir, bid’ah dan musyrik.
Allaahumma syatttit syamlahum wa faariq jam-‘ahum, wazalzil aqdaamahum.
Yaa Allaah, cerai beraikanlah persatuan mereka, goyahkanlah keyakinan mereka.
Allaahumma adkhilnii mudkhala shidqiw wa-akhrijnii mukhraja shidqiw waj-‘al lii milladunka sulthaanan nashiiraa.
Yaa Allaah, masukkanlah kami melalui jalan yang benar, keluarkanlah kami melalui jalan yang benar, dan berilah aku kekuasaan yang menolong.
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aziizil jabbaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanar ra-uufirrahiim
Laa ilaaha illallah, subhaanal ghafuurirrahim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal kariimil hakiim
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci raja yang maha suci
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha perkasa lagi maha bijaksana
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang mahya pengasih lagi maha penyayang
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengampun lagi maha penyayang
Tiada tyuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mulia lagi maha bijaksana
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qawiyyil wafiyy
Laa ilaaha illallaah, subhaanal lathiifil khabiir
Laa ilaaha illallaah, subhaanash shamadil ma’buud
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghafuuril waduud
Laa ilaaha illallaah, subhaanal wakiilil kafiil
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kuat lagi maha memenuhi
Tiada tuhan selain Allaah, yang maha halus lagi maha mengetahui
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang bergantung padanya segala hal lagi yang disembah
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengampun lagi maha pencinta
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha penolong lagi maha pelindung
Laa ilaaha illallaah, subhaanar raqiibil hafiizh
Laa ilaaha illallaah, subhaanad daa-imil qaa-im
Laa ilaaha illallaah, subhaanal muhyil mumiit
Laa ilaaha illallaah, subhaanal hayyil qayyuum
Laa ilaaha illallaah, subhaanal khaaliqil baari’
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengawasi lagi maha memelihara
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang hidup kekal lagi mengurus ciptaannya
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menghidupkan lagi mematikan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus ciptaannya
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menciptakan lagi menjadikan
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aliyyil ‘azhiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal waahidil ahad
Laa ilaaha illallaah, subhaanal mu’minil muhaimin
Laa ilaaha illallaah, subhaanal habiibisy syahiid
Laa ilaaha illallaah, subhaanal haliimil kariim
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha tinggi lagi maha besar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha esa lagi tunggal
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memberi keamanan lagi maha memelihara
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhanyang maha mencintai lagi maha menyaksikan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha penyantun lagi maha mulia
Laa ilaaha illallaah, subhaanal awwalil qadiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal awwalil aakhir
Laa ilaaha illallaah, subhaanazh zhaahiril baathin
Laa ilaaha illallaah, subhaanal kabiiril muta-‘aal
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qaadhil haajat
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang pertama lagi terdahulu
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang awal dan yang akhir
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang nyata lagi yang rahasia
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha besar lagi maha tinggi
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memenuhi semua keperluan
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil ‘arsyil ‘azhim
Laa ilaaha illallaah, subhaanar rahmaanir rahiim
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbiyal a’laa
Laa ilaaha illallaah, subhaanal burhaanis sulthaan
Laa ilaaha illallaah, subhaanas samii-‘il bashiir
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menguasai ‘singgasana yang besar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pemurah lagi maha penyayang
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha tinggi
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki bukti kekuasaan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang aha mendengar lagi maha melihat
Laa ilaaha illallaah, subhaanal waahidil qahhaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aliimil hakiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanas sattaaril ghaffaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanar ramaanid dayaan
Laa ilaaha illallaah, subhaanal kabiiril akbar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha esa lagi maha mengalahkan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui lagi maha bijaksana
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha menutupi kesalahan lagi maha pengampun
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha agung lagi maha besar
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aliimil ‘allaam
Laa ilaaha illallaah, subhaanasy syaafil kaafi
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘azhiimil baaqii
Laa ilaaha illallaah, subhaanash shamadil ahad
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil ardhi was samaawaati
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui lagi maha memeriksa
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menyembuhkan lagi mencukupi
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha besar lagi maha kekal
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang bergantung padanya segala hal lagi esa
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghafuurisy syakuur
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘azhiimil ‘aliim
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil mulki wal alakuut
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil ‘izzati wal ‘azhamah
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil haibati wal qudrah
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengampun lagi maha membalas
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha besar lagi maha mengetahui
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki kerajaan bumi dan langit
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang mempunyai keagungan dan kebesaran
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang mempnyai pengaruh dan kekuasaan
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil kibriyaa-i wal jabaruut
Laa ilaaha illallaah, subhaanas sattaaril ‘azhiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aalimil ghaiib
Laa ilaaha illallaah, subhaanal hamidil majiid
Laa ilaaha illallaah, subhaanal hakiimil qadiim
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki kebesaran dan kekuasaan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha menutupi kesalahan lagi maha besar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menegtahui hal ghaib
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha terpuji lagi maha mulia
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan ang maha bijaksana lagi maha terdahulu
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qaadiris sattaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanas samii-‘il ‘aliim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyil ‘azhiim
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘allaamis salaam
Laa ilaaha illallaah, subhaanal malikin nashiir
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kuasa lagi maha mnutupi kesalahan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mendengar lgi maha mengeahui
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha besar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahi lagi maha damai
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha raja lagi maha penolong
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyir rahmaan
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qariibil hasanaat
Laa ilaaha illallaah, subhaana waliyyil hasanaat
Laa ilaaha illallaah, subhaanash shabuuris sattaar
Laa ilaaha illallaah, subhaana khaaliqin nuur
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha pengasih
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha dekat kebaikannya
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan maha menguasai kebaikan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan maha penyabar lagi menutupi kesalahan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yan menciptakan cahaya
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyil mu’jiz
Laa ilaaha illallaah, subhaanal faadhilisy syakuur
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyil qadim
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil jalaalil mubiin
Laa ilaaha illallaah, subhaanal khaalishil mukhlish
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha mengalahkan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha utama lagi maha berterima kasih
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha terdahulu
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang punya keluhuran lagi maha menjelaskan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha murni lagi memurnikan
Laa ilaaha illallaah, subhaanash shaadiqil wa’di
Laa ilaaha illallaah, subhaanal haqqil mubiin
Laa ilaaha illallaah, subhaanal haqqil mubiin
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil quwwatil matiin
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qawiyyil ‘aziiz
Laa ilaaha illallaah, subhaanal hayyil ladzii laa yamuut
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang benar janjinya
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhanyang mha benar lagi maha menjelaskan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang punya kekuatan lagi maha kokoh.
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha hidup lagi tidak mati
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘allaamil ghuyuub
Laa ilaaha illallaah, subhaanas sattaaril ‘uuyuub
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil ‘aalamiin
Laa ilaaha illallaah, subhaanar rahmaanis sattaar
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui yang ghaib
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yan maha menutupi semua cacat
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki ampunan lagi dimintai pertolongan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan semesta alam
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengasih lagi maha menutupi
Laa ilaaha illallaah, subhaanar rahiimil ghaffaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aziizil wahhaab
Laa ilaaha illallaah, subhaana qaadiril muqtadir
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil ghufraanil haliim
Laa ilaaha illallaah, subhaana malikil mulk
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha penyayang lagi maha pengampun
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha agung lagi maha pemurah
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yangmaha kuasa lagi maha memberi kekuasaan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki semua kerajaan
Laa ilaaha illallaah, subhaanal baari-il mushawwir
Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aziizil jabbaar
Laa ilaaha illallaah, subhaanallaahi ‘amma yashifun
Laa ilaaha illallaah, subhaanal jabbaaril mutakabbir
Laa ilaaha illallaah, subhaanal qudduusis shubbuuh
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menciptakan lagi memberi bentuk
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mulia lagi maha perkasa
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha perkasa lagi maha membangga
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan dari apa yang dianggap oleh orang kafir
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan dalam sosok dan sifat
Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil malaa-ikati war ruuh
Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil aalaa-I wanna’maa-i
Laa ilaaha illallaah, subhaanal malikil maqshuud
Laa ilaaha illallaah, subhaana hannaanil mannaan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan para malaikat dan ruh
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan pemilik tanda-tanda tinggi dan nikmat
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan raja yang menjadi tujuan
Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengasih dan pemberi
Laa ilaaha illallaah, sayyidina aadamu ‘alaihis salaam shafiyyullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina nuuhun ‘alaihis salaam najiyyulaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina ibraahiimu ‘alaihis salaam khaliilullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina ismaa-‘iilu ‘alaihis salaam dzabiihullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina muusaa ‘alaihis salaam kaliimullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina daawuudu ‘alaihis salaam khaliifatullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina ‘iisaa ‘alaihis salaam ruuhullaah
Laa ilaaha illallaah, sayyidina wa nabiyyina wa maulaana muhammadur rasuulullaah shallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was salaam
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Aadam AS pilihan Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Nuuh AS diselamatkan Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Ibraahiim AS teman dekat Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Ismaa-‘iil AS yang disembelih Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Muusaa AS yang diajak bicara oleh Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Daawuudu AS salaam khalifah Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina ‘Iisaa AS ruh Allaah
Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina wa nabiyyina wa maulaana Muhammad shallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallaam utusan Allaah
Allaahummarhamnaa bibarakati tauraati sayyidina muusaa ‘alaihis salaam wa injiili sayyidina ‘iisaa ‘alaihis salaam wa zabuuri sayyidina daawuudu ‘alaihis salaam wa furqaani sayyidina wa nabiyyina wa maulaana muhammad shallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallaam, birahmatika yaa arhamar raahimiin, walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin.
Ya Allaah, kasihilah kami dengan berkah Taurat Sayyidina Muusaa AS, Injil Sayyidina ‘Iisaa AS, Zabuur Sayyidina Daawuud AS dan al-Furqaan / al-Qur-an sayyidina wa nabiyyina wa maulaana Muhammad shallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallaam utusan Allaah, dengan kasihmu, yang maha penyayang. Dan segala puji bagi Allaah, tuhan semesta.
Ya Allaah, terimalah amal saleh kami, ampunilah amal salah kami, mudahkanlah urusan kami, lindungilah kepentingan kami, ridhailah kegiatan kami, angkatlah derajat kami dan hilangkanlah masalah kami.
Ya Allaah, tetapkanlah kami selamanya menjadi Muslim, tetapkanlah kami selamanya dalam agama yang kau ridhai – Islam, tetapkanlah kami selamanya menjadi umat dari manusia yang paling engkau muliakan – Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallahu’alihi wa alihi wa shahbihi wa ummatihi, wa baraka wassallam.
Ya Allaah, percepatlah kebangkitan kaum Muslim. Pulihkanlah kejayaan kaum Muslim, Lindungilah kaum Muslim dari kesesatan terutama kemurtadan. Berilah kaum Muslim tempat mulia di akhirat.
Ya Allaah, jadikanlah Indonesia dan dunia Muslim tetap dimiliki kaum Muslim. Jadikanlah Indonesia dan dunia Muslim baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur. Jadikanlah dunia non Muslim dimiliki kaum Muslim. Jadikanlah musuh Islam ditaklukan orang Islam.
Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiina imaamaa.
Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh dan keturunan sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
RABBI LAA TADZARNI FARDAN WA ANTA KHAIRUL WAARITSIN.
Ya Allah janganlah engkau tinggalkan aku seorang diri dan engkau sebaik2nya dzat yang mewarisi.
ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHAZAA INI RAHMATIKA YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.
Ya Allah bukakanlah bagiku hikmah-Mu dan limpahkanlah padaku keberkahan-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang
RABBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIIR.
Ya Rabb, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.
Ya Allaah, dengan hak yang kau berikan pada Surah al-Fatihah, Doa Kanzul ‘Arsy, Asmaa’ul Husna, dan shalawat, salam dan berkah semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shallahu’alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassalam, kami mohon segala hal yang terbaik, segala hal yang terindah bagi semesta – khususnya kami, keluarga kami dan seluruh kaum Muslim.
Yaa Allaah, dengan segala hak yang kau berikan pada syahadat, Surah al-Fatihah, Doa Kanzul ‘Arsy, Asmaa’ul Husna, dan shalawat, salam, berkah semoga selalu tercurah kepada Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallaahu’alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was salaam, kabulkanlah yaa Allaah segala doaku – yang lisan maupun tulisan.
Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.
Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksaan neraka serta masukanlah kami ke surga bersama orang-orang baik.
Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidina wa nabiyyina wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassalaam.
Tuhan kami, perkenankanlah do’a-do’a kami, karena sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang. Shalawat, salam dan berkah semoga dilimpahkan kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad s.a.w, atas keluarganya, sahabatnya dan umatnya semuanya.
HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.
Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung, Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.
Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘alamiin.
Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.
Indra Ganie – Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten
Februari 21, 2016 at 6:20 am
Salam sahabat Muslim yang dirahmati Allah SWT hanya sekadar ingin berkongsi pencerahan: AHAD dalam konteks ALLAH adakah ianya bermaksud SATU atau ESA?. Sekiranya AHAD pada Allah bermaksud SATU bermakna Allah ada bilangan dan menyerupai makhluk. Sedangkan secara nyatanya Allah tiada sebarang bandingan.
Adakah ‘La illa Ha’ itu bermaksud tiada tuhan yang disembah atau ada maksud lainnya? Sekiranya benar bermaksud tiada tuhan, kenapa disamakan Allah dengan Tuhan? BUKANKAH TUHAN TIDAK WUJUD yang wujud SEMATA-MATA ALLAH…kenapa tidak dibuang saja sebutan tuhan yang tidak membawa sebarang makna dalam mentauhidkan Allah.
Jika dalam syahadah tauhid kita MENAFIKAN TUHAN…‘TIADA TUHAN’ kenapa ketika berdoa disebut ‘YA ALLAH YA TUHANKU’ tidakkah itu sama tahapnya dengan menyengutukan Allah dengan tuhan?
Alangkah hipokratnya umat islam dimana pada suatu tempat dikatakan jika membandingkan Allah dengan sesuatu itu dianggap SYIRIK pada suatu ketika pula perkara yang SYIRIK itu dijadikan amalan.
Saya nasihatkan diri saya sendiri dan pada seluruh umat islam yang dirahmati Allah agar tidak menggunakan sebutan tuhan bagi mengantikan Allah dan jangan sekali maksudkan RABBI atau RABB sebagai tuhan…RABB itu bermaksuk PENTADBIR, PENGUASA atau juga PENCIPTA.
TUHAN ITU ADALAH ALIHBAHASA BAHASA ENGRIS KE BAHASA MELAYU Indonesia, Malaysia, Selatan Siam, Selatan Filipina, Selatan Champa, Selatan Kambodia, Singapura dan Brunai.
Seperkara lagi ‘Jangan sekali-lagi membandingkan perkara ghaib yg belum diketahui, terutamnya perkara tentang Jannah dan Jahannam’ sebagaimana kata Al Quran ‘di Jannah dan di Jahannam tiada sebarang bandingan dunia’ agar tidak terpesong akidah dengan sebutan bidadari syurga, susu, arak, madu dsbnya.
Begitu juga dengan makhluk yg tidak berjisim atu bersifat nyata dng menyebut ‘Malaikat bersayap’ brkahwin dng jin dsbnya. Sedang Allah secara nyata menyebut Malaikat dijadikan dari Annur dan Jin dijadikan dari Annar serta tiada bersifat zahir.
Februari 21, 2016 at 7:02 am
SUNGGUH BENAR APA YG SDRA KATAKAN.. KALIMAT “LA ILAHA ILLALLAH” ITU PERLU DI PERBETULKAN ARTI MAKNANYA.. ” TIADA YANG DI SEMBAH SELAIN ALLAH ” DAN KALIMAT “ALLAH” PERLU DI KETAHUI ARTI MAKNA NYA “ISMU DZAT DAN BUKAN ZAT ” @ YANG JELAS KALIMAT TAUHIDUL DZAT ” LA ILAHA ILLALLAH ” TIADA YANG DI SEMBAH, SELAIN ISMU DZAT ” @ PANGKAL ASMA’UL KHUSNA DI MULAI DENGAN KALIMAT “ALLAH, AR RAHMAN, AR RAHIIM,.. SETERUSNYA.. SEHINGGA KALIMAT AS SABUR.” MAKA NYA ITU SALAH KALAU DI KATAKAN ” TIADA TUHAN SELAIN ALLAH ” @ HARAP MAKLUM..!!!
Desember 10, 2014 at 11:50 am
Subhanalloh….sebuah penjelasan yg memuaskan akal & menyejukkan hati….amin…skrg kita umat islam….tinggal berjuang utk mewujudkan al jamah(persatuan & kepemimpinan umat)…agar kita dapat melaksanakan sunnah secara kaffah…Insya Alloh
Tanpa al jama’ah kita tidak akan dapat melaksanakan sunnah ini secara utuh…amin
Desember 12, 2015 at 1:31 am
Kalau Benar.. Maka Benarlah Ulamak Ahli Sunnah Wal Jamaah Mewarisi ajaran Nabi Muhammad Saw. Tapi Ahli Sunnah Wal Jamaah bukan lah ia Pewaris yang menokok menambah ajaranNya, yg tanpa di sedari, lama kelamaan Ummat Muhammad, menjadi beban ritual ibadah di buatnya. Islam itu indah lagi mudah, seandainya kita mengetahui ajaranNya berkenaan Iman, Islam dan ihsan. Oh! insan yang Mulia..!!! Selawat dan Salaam..!!!
Februari 21, 2016 at 6:07 am
FAHAMAN DAN MAZAHAB TIDAK LEBIH DARI HANYA ‘BRANDING’ SEMATA-MATA JENAMA.
Imam Maliki, Syafie, Hambali dan Maliki lahir 100 tahun selepas RasulAllah SAW wafat. Sekiranya 4 imam tsb hidup di zaman Baginda Nabi adakah Baginda juga akan bermamkan salah seorang dari mereka?
Sunnah Wal Jammah, Syiah, Qadariah, Jabariah dsbnya…adakah Fahaman ini wujud di zaman RasulAllah SAW dan adakah bukti-bukti fahaman tsb direstui oleh Baginda Nabi???
ISLAM ADALAH SIRAH RASULALLAH SAW…TIDAK ADA SEBARANG JENAMA…SEMATA-MATA ISLAM…AGAMA YANG BERPEGANG DAN MENGGENGGAM AL QURAN DAN SUNAH…kita minta dimatikan dlm ISLAM dan bukan mati dlm Sunnah Wal Jamaah, Syiah dsbnya.
Imam kita MUHAMMAD RASULALLAH HI SALALLAH HU ALAIHI WASSALAM…bkn Maliki, Syafie, Hambali dan Hanafi…TIADA BRANDING…TIADA JENAMA.
Februari 21, 2016 at 6:41 am
BENAR APA YG SDRA KATAKAN.. DAN ISLAM ITU SESUAI DENGAN FITRAH MANUSIA ITU SENDIRI.. ” MAKA HADAPKANLAH WAJAH MU DENGAN LURUS KEPADA AGAMA FITRAH ALLAH YANG TELAH MENCIPTAKAN MANUSIA MENURUT FITRAH ITU. TIDAK ADA PERUBAHAN PADA FITRAH ALLAH AGAMA YANG LURUS. TAPI KEBANYAKAN MANUSIA TIDAK MENGETAHUI ” (Ar Ruum 30) Wasallam..
Februari 21, 2016 at 7:46 am
SYAHADAT ADALAH KESAKSIAN DAN BUKAN SEBUTAN..!!! “LA ILAHA ILLALLAH” ADALAH KALIMAT TAUHIDULDZAT YG TIDAK BERBENTUK SEPERTI MAKHLUK YANG ORANG ORANG KAFIR MEMPERSEKUTUKAN NYA..!!! “MUHAMMAD DAR RASULULLAH ” ADALAH SIFAT YANG TERPUJI ITU ADA JUA PADA MANUSIA..!!! @ HARAP MAKLUM.. BUKAN SOSOK BAGINDA NABI MUHAMMAD SALALLAHU A’LAIHI WASALLAM.
April 10, 2016 at 12:34 am
El antisemitismo es algo puntual y no peligroso para los judu00edos como gurpo: el verdadero peligro es el antihumanismo judu00edo que, miestras estan Click http://tu2s.in/searchll100830